Selasa, 15 April 2014

Kepahlawanan

A.   Pengertian Pahlawan

Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama. Namun dalam konteks kelembagaan seperti negara kata pahlawan merupakan penghargaan formal yang disepakati oleh komponen bangsa, yang selanjutnya disahkan oleh pejabat politik yaitu Presiden.

Dalam aturan resmi Indonesia. pahlawan nasional Indonesia adalah:
  1. Warga Indonesia yang telah meninggal dunia.
  2. Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  3. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
  4. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia
  5. Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya, tidak sesaat, dan melebihi tugas yang diembannya.
  6. Perjuangannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
  7. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
  8. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
  9. Pantang menyerah pada lawan ataupun musuh dalam perjuangannnya.
  10. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangannya.
Dari definisi tersebut terdapat kata kunci mengenai arti pahlawan yaitu berani dan pengorbanan yang menimbulkan tafsir yang luas sehingga setiap orang bisa disebut pahlawan. Kata kunci pertama berani mencakup beberapa hal. Keberanian seorang pahlawan tidak selalu identik dengan keberanian di medan perang. Namun definisi ini dibatasi oleh kata “membela kebenaran”. Kalau kemudian konteksnya demikian maka sebenarnya relawan bencana Merapi, Tsunami, dan gempa Wasior adalah Pahlawan.
Sedangkan kata kunci kedua adalah pengorbanan. Banyak hal yang bisa yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan pengorbanan. Misalnya, seorang guru yang secara ikhlas memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada murid dengan tulus bisa disebut sebagai pahlawan. Seorang siswa yang giat belajar saja sudah dapat disebut sebagai pahlawan karena dia telah berkorban waktu keluar dari zona kenyamanan dia untuk bersantai-santai  dan bermain ke zona ketidaknyamanan mengerutkan kening mempelajari setiap pelajaran. Seorang pelajar yang giat belajar tersebut juga berusaha mengubah keadaan menjadi lebih baik karena dengan belajar dan dengan ilmunya kelak dia dapat mengubah takdir dirinya, keluarganya, bahkan bangsanya menjadi lebih baik, dan lain-lain.

B.   Jiwa Kepahlawanan

Kepahlawanan adalah tindakan seorang pahlawan, yaitu suatu sikap yang dimiliki seseorang dan menunjukan jiwa atau sifat keberanian, keperkasaan, kegagahan,dan kerelaan untuk berkorban dalam membela kebenaran dan keadilan.
Orang yang memiliki jiwa kepahlawanan ciri-cirinya yaitu memiliki keberanian, selalu bertanggung jawab, dan rela berkorban, kepahlawanan merupakan sikap kesatria, berani, terpuji dalam membela kebenaran. Sikap kepahlawanan telah di tunjukkan oleh para pendahulu kita ketika mengusir penjajah untuk mencapai kemerdekaan.
Adapun sifat-sifat yang perlu di teladani dari para pahlawan yaitu:
1.      Rela berkorban,
2.       Pengabdian, dan
3.      Semangat juang.

Untuk meneruskan perjuangan para pahlawan, kita dapat turut berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang sesuai kemampun masing-masing. Dengan demikian, setiap warga negara pun dapat menjadi seorang pahlawan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat bangsa dan negara


C.    Karakteristik seorang pahlawan

Karaktersitik seorang pahlawan sejati adalah keberanian, kebangsawanan hati dan jiwa serta kejujuran hati nuraninya didalam menilai setiap keadaan, Ia berani bertindak karena benar. Ia selalu bersedia berkorban untuk kepentingan orang banyak/umum . Ia tidak mudah goyah ditengah-tengah godaaan untuk menghimpun kekayaan dan kekuasaan bagi diri sendiri. Orientasi yang konstan dari seorang pahlawan sejati adalah kepentingan bersama diatas segala-galanya dan ini mutlak untuk diharuskan. “Nilai kepahlawan itu sendiri sebenarnya tidak terbatas pada suatu masa atau suatu bidang kehidupan tertentu saja. Potensi dan intuisi kepahlawan itu sendiri akan selalu ada dan hidup di dalam diri orang yang memiliki bakat untuk itu, dan ini akan selalu ada disegala zaman dan disegala bidang kehidupan. Karena sesungguhnya pahlawan sejati adalah seseorang yang secara pribadi berjuang untuk kebaikan dan kejujuran yang dilandasi oleh semangat dan keihlasan untuk melakukan setiap tindakan nyata, karena menjadi seorang pahlawan tidak selalu harus secara legal formal.
Kepahlawanan tidak hanya didefinisikan dalam konteks tindakan tetapi pahlawan juga dapat diartikan dalam ucapan, merubah seseorang dari perilaku yang negatif merupakan bagian dari definisi tersebut. Termasuk mengatakan yang Haq itu Haq dan yang Bathil itu Bathil meskipun perih adanya…itulah pahlawan sesungguhnya…
Pada keadaan masyarakat kita sekarang sifat dari kepahlawanan itu sendiri terasa sangat sukar untuk ditemukan bahwa hal yang demikian dapat dikatakan langka dan nilai-nilai kepahlawanan itu sendiri  kian kabur serta sulit untuk dilihat realita yang jelas . Ia hanya dapat dirasakan sebagai suatu bentuk impian yang kian sirna dari kehidupan dalam masyarakat kita dan terdesak oleh sifat keras kehidupan yang ada. Pencerminan yang suram dari nilai kepahlawan itu sendiri tidak lepas dari moral etika yang mencuat dari generasi suatu bangsa, nilai kepahlawanan yang bersifat heroisme, patriotisme dan nasionalisme sebagai pencerminan watak generasi sebelumnya.
Bagaimana mungkin generasi muda akan mewarisi nilai-nilai dari kepahlawanan itu sendiri jika semua itu hanya lewat anjuran-anjuran yang bersifat verbal dari mereka  yang menginginkannya, sedangkan tindakan dari sang penganjur sendiri sangat bertentangan dari apa yang mereka katakan.
Kiranya pahlawan dalam arti keteladanan adalah sangat diperlukan pada masa sekarang ini, bukan hanya dengan omongan saja. Mereka-mereka yang lebih berhikmat dibidangnya masing-masing untuk memerangi kemiskinan, menjunjung tinggi hak asasi manusia yang kesemuanya itu lebih berarti daripada apa yang hanya berupa anjuran-anjuran belaka.
Sesuai dengan era pembangunan di negeri kita yang sedang berjalan ini , kiranya pula satu keteladanan lebih berharga dari kepahlawanan itu sendiri, dengan kata lain bahwa “teladan” lebih sesuai dari pada pahlawan, karena pada saat sekarang negara lebih memerlukan mereka yang mau bekerja keras untuk membangun negaranya dan keteladanan yang demikian patut untuk mendapat penghargaan. Memang kita sering melihat dan mendengar dan membaca di Media massa berbagai bentuk pemberian penghargaan yang tentunya juga bersifat keteladanan itu sendiri yang sering dilaksanakan di istana Presiden, tapi gaung dari keteladan itu sendiri tidak begitu ditanggap oleh generasi muda untuk diteladani, kiranya ada sesuatu yang kurang pas dihati para generasi muda kita yang masih cenderung konsumtif dan hura-hura.
Makna hakiki dari arti nilai suatu kepahlawanan sekarang ini  dapat dikatakan telah mengalami erosi, pendek kata nilai kepahlawanan sewaktu masa revolusi dulu, kini telah mengalami perkembangan arti ia tidak lagi sebagaimana bentuk asli sewaktu nilai-nilai kepahlawanan yang bersifat heroik tersebut diperlukan pada zamannya. Ia telah bergeser pada arah keteladanan, yang memungkinkan hal-hal yang demikian dapat ditampilkan sebagaimana mestinya, dan untuk kita sadari bersama penerimaan dari masyarakat nanti, dan semua ini kita serahkan kepada waktu dan keadaan serta sejarahlah yang akan mencatatnya.
D.   Upaya Menanamkan Nilai-Nilai Kepahlawanan

Nilai adalah suatu tujuan akhir yang diinginkan, mempengaruhi tingkah laku, yang digunakan sebagai prinsip atau panduan dalam hidup seseorang atau masyarakat. Bisa dikatakan bahwa nilai-nilai pada hakikatnya merupakan sejumlah prinsip yang dianggap berharga dan bernilai sehingga layak diperjuangkan dengan penuh pengorbanan. Jika seseorang hanya memperjuangkan nilai-nilai pribadi sering disebut indivudualis, namun jika seseorang memperjuangkan nilai-nilai sosial sering disebut pejuang atau pahlawan (orang yang banyak pahalanya).

Nilai-nilai merupakan representasi dari kognitif dari persyaratan hidup manusia dan dapat bergeser. Tiga tipe persyaratan itu yaitu :
1.      Kebutuhan individu sebagai organisme
2.      Persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal
3.      Tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan kelangsungan hidup kelompok. (Schwartz 1992,1994)

E.     Nilai-Nilai Perjuangan Bangsa Indonesia
Dengan melihat definisi nilai tersebut, maka dalam konteks ke Indonesiaan, kita bisa menyebutkan bahwa nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan yang dapat mempersatukan bangsa ini terbagi menjadi dua yaitu :

1.      Sebelum kemerdekaan nilai-nilai itu terangkum dalam istilah MERDEKA.
Merdeka ini dianggap amat bernilai tinggi dan menjadikan wilayah jajahan  Hindia Belanda bersatu padu. Menghilangkan sisi-sisi perbedaan dan mengedepankan toleransi. Kata-kata merdeka begitu di rindukan oleh semua pihak, mulai dari gerakan Budi Utomo, Serikat Islam, Sumpah Pemuda dan perjuangan-perjuangan lokal yang lain.
2.      Setelah merdeka di carilah semua kepentingan suku-bangsa ini melalui wakil-wakilnya dan semua sepakat untuk menjunjung tinggi kesamaan nilai-nilai yang terangkum dalam istilah  PANCASILA (lima sila/point).
Suatu nilai dasar yang telah digali ini, diambil dari semua golongan yang ada dan kemudian ditetapkan sebagai dasar kesepahaman untuk bergabung dan menyatukan diri dalam suatu negara yaitu negara Indonesia.

Lima Sila perjuangan yaitu :
1.      Ketuhanan yang maha esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dari nilai-nilai kejuangan yang didasari rasa cinta ini muncul semangat juang dan semangat kepahlawanan: yaitu
1.      Nilai rela berkorban,
2.      Nilai persatuan dan kesatuan
3.      Nilai kerja sama,
4.      Nilai harga- menghargai dan memiliki rasa bangga terhadap negaraNya


F.    Lunturnya Semangat Juang
Pasca reformasi usaha pemahaman Ideologi bangsa menjadi pudar sebagai arus balik dari pemaksaan pemahaman ideologi bangsa yang dipaksakan pada masa orde baru. Bahkan kini orang membaca dan berbicara Pancasila seakan malu-malu dan tanpa makna, tidak lebih hanya seremoni belaka.
Hubungan dengan nilai-nilai /penafsiran lama (P4) putus, tetapi belum tumbuh nilai penafsiran baru, sehingga muncul periode yang disebut sebagai vakum keyakinan. Semangat juang tidak lagi berkobar, yang dominan adalah semangat mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan.
Khususnya sila ke lima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; serasa sekarang ini jauh dari kenyataan. Yang kaya amatlah kaya dan yang miskin tidak punya apa-apa. Masyarakat menjadi semakin bingung dengan penyelenggaraan negara yang korup dan mempertinggi jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin.

G.  Definisi

Ø  Kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama.
Ø  Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.
Ø  Kepahlawanan adalah tindakan seorang pahlawan, yaitu suatu sikap yang dimiliki seseorang dan menunjukan jiwa atau sifat keberanian, keperkasaan, kegagahan, dan kerelaan untuk berkorban dalam membela kebenaran dan keadilan.
Ø  Pahlawan sejati adalah seseorang yang secara pribadi berjuang untuk kebaikan dan kejujuran yang dilandasi oleh semangat dan keihlasan untuk melakukan setiap tindakan nyata karena menjadi seorang pahlawan tidak selalu arus secara legal formal.
Ø  Karakteristik seorang pahlawan yaitu orang yang mempunyai nilai-nilai positif dalam lingkungan kehidupan.
Ø  Nilai kepahlawanan bersifat heroisme, patriotisme, dan nasionalisme sebagai pencerminan watak generasi sebelumnya.
Ø  Para pejuang saat ini adalah mereka yang bersungguh-sungguh, rela berkorban, teguh pendirian ulet dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan mereka bisa perprofesi sebagai pengusaha, pelajar, pejabat, guru, dosen, dan apapun profesinya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mohon maaf sebelumnya, apakah ada sumber terkait yang berupa buku/link internet? terima kasih